Bumi Temanggung Lahir saat Tuhan sedang Tersenyum


“Bumi Temanggung lahir saat  Tuhan sedang   tersenyum” itu adalah slogan yang saya ubah dari  ungkapan M.A.W Blower  “Bumi Pasundan Lahir Ketika Tuhan sedang Tersenyum” dalam buku ‘Psikologi Fenomenologis'  .Hakikatnya saya tidak akan menulis persamaan bumi Temanggung dengan Bumi Pasundan karena setiap sudut destinasi punya makna dan filosofi tersendiri.
            Kata Temanggung diketahui dari buku sejarah karangan I Wayan Badrika yang menyebutkan Temanggung di awali dari sosok seoramg raja Rakai Pikatan (Raja Mataram Kuno) untuk menguasai seluruh wilayah Jawa Tengah. Serta merebut kekuasaan dari raja Bala Putra Dewa, seorang penguasa Kerajaan Syailendra.

Raja Rakai Pikatan kemudian membuat sebuah strategi dengan menikahi kakak dari raja Bala Putra Dewa bernama Dyah Pramudha Wardani agar mempunyai andil dan pengaruh kuat di sana. Setelah dia berhasil menikahinya, dia menghimpun kekuatan dengan para prajurit dan senopati agar segera menyerang merebut kekuasaan. Rakai Pikatan dibantu Kayu Wangi dalam usaha penyerangan di Kerajaan Syailendra dan menyerahkan wilayah kerajaan pada orang kepercayaannya berpangkat demang. Dari nama "Demang" dan wilayah kekuasaan kademangan itulah muncul nama "Ndemanggung" yang berubah menjadi nama TEMANGGUNG.(
www.seputar-jateng.com)
            Beberapa alasan mengapa kalian harus ke temanggung antaralain:
1.Destinasi alam yang .menyuguhan pemandangan yang menawan dari tujuh gunung sekaligus yaitu yaitu Gunung Sumbing,Sindoro, Merapi, Merbabu, Telomoyo, Andong, Ungaran dan Gunung Muria yang dihiasi persawahan dan alam yang masih asri.
2.Seni dan budaya yang merupakan hasil adaptasi dipadukan dengan budaya asli. Seni pertunjukkan kuda kepang (kuda lumping) yang berkembang di Kabupaten Temanggung mengadaptasi seni kesenian Leak dari Bali.Selain kuda kepang juga berkembang seni terbangan/kemplingan di desa-desa, tarian topeng loreng/ndayakan. Temanggung juga memiliki cengkok pagelaran pewayangan khas yaitu dengan cengkok Kedu yang berbeda dari cengkok Mataraman Jogja atau Solo. Budaya Nyadran atau mertideso atau bersih deso masih juga sering diadakan di desa-desa
3.Makanan khas dari mulai segogono,lentho,pekedel kimpul,pisang aroma,tempong,entho cotot,bubur saren ,tiwul,bajingan .jangan lupa menccoba menikmati kopi khas Temanggung yang melegenda.
4. Logat berbicara khas temanggung yang menggunakan kata nyong,samang,de.


 Ayo datang ke Temanggung dan buktikan sendiri pesona Temanggung yang memikat hati setiap insan yang berkunjung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Religi di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng,Temanggung

ANALISIS PERBEDAAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) DAN ONLINE TRAVEL AGENT ( OTA)

Tradisi Satu Suro Traji yang Tak Tergerus oleh zaman