Menguak Fakta "Liyangan"Reruntuhan Kejayaan Mataram Kuno yang Sempat Sirna



Temanggung adalah salah satu daerah yang menawarkan wisata dengan kesan tersendiri.
Tempat wisata situs Candi Liyangan merupakan salah satu destinasi pariwisata yang wajib dikunjungi. Keunikan yang terkemas di dalamnya mampu memberikan kenangan mendalam yang tak terlupakan.  Menyimpan rahasia peradaban lampau masa perkampungan Mataram Kuno yang hingga saat ini masih terus diteliti.

Tentang Liyangan dan Sejarahnya






Secara fisik, situs Liyangan ditemukan pada tahun 2008 oleh para penambang pasir. Situs tersebut berlokasi di tanah milik penduduk yang disewakan untuk keperluan penambangan. Penemuan pertama berupa talud, yoni, area dan batu-batuan candi. Penemuan selanjutnya adalah sebuah bangunan candi yang tinggal bagian kakinya dan di atasnya terdapat sebuah yoni yang sangat unik. Tidak seperti pada umumnya, yoni ini memiliki tiga lubang. Dari temuan terakhir yang sangat spektakuler, adalah temuan rumah panggung dari kayu yang hangus terbakar dan masih tampak berdiri tegak. Satu unit rumah tersebut berdiri di atas talud dari batu putih setinggi 2,5 m. Selain itu juga ditemukan satu unit rumah kayu lain, yang saat ini baru tampak pada bagian atapnya saja.

     Balai Arkeologi Yogyakarta yang selama 7 hari mulai tanggal 14 - 20 April 2010 melakukan penelitian lapangan memperkirakan kedua unit rumah tersebut adalah bangunan rumah m asa Mataram Kuno. Hal ini didasarkan pada lokasi yang berada di dekat dengan temuan candi Hindu yang berada di sebelah baratnya pada jarak sekitar 50 meter. Adanya profil klasik Jawa Tengah pada kakl candinya, diperkirakan candi ini berasal dari abad 9 Masehi. Diperkirakan bangunan rumah tersebut berada dalam satu kompfeks dengan candi, dan kemungkinan merupakan satu zaman.

     Penelitian selama 14 hari yang dilakukan Balai Arkeolog bertujuan untuk mengetahui potensi situs Liyangan, mengetahui karakter situs, dan mengetahui luasan situs. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan;
  1. Secara umum, potensi data arkeologi situs Liyangan tergolong tinggi berdasarkan indikasi antara lain ; luas situs, keragaman data berupa bangunan talud, candi, bekas rumah kayu dan bambu, struktur bangunan batu, komponen bangunan candi, lampu dari bahan tanah liat, dan wadah tembikar berbagai bentuk. Selain itu juga diperoleh informasi berupa struktur bangunan batu dan temuan tulang dan gigi hewan dan padi.
  2. Dua, berdasar gambaran hasil survey disimpulkan bahwa situs Liyangan   merupakan situs dengan karakter kompleks. Indikasi sebagai situs pemukiman, situs ritual, dan situs daerah pertanian. Kompleksitas karakter ini membawa pada pemikiran bahwa situs Liyangan adalah bekas pedusunan yang pernah berkembang pada masa Mataram Kuno. Ragam data dan karakter ini tergolong istimewa, mengingat inilah satu-satunya situs yang mengandung data arkeoiogi berupa sisa rumah dari masa Mataram Kuno.
  3. Tiga, Batasan imajiner situs Liyangan berdasarkan survey diperkirakan tidak kurang dari 2 hektar. Di area tersebut tersebar data arkeoiogi yang menunjukkan sebagai situs "Pedusunan masa Mataram Kuno". Mengingat sebagian situs terkubur lahar, sangat mungkin luasan situs lebih dari hasil survey.

     Dalam hal ini balai arkeologi merekomendasikan beberapa hal yaitu; data arkeologi berupa sisa-sisa rumah berbahan kayu dan bambu adalah indikasi paling dominan yang menunjukkan bahwa situs Liyangan merupakan situs pedusunan masa Mataram Kuno sekitar 1.000 tahun lalu. Data tersebut merupakan satu-satunya yang pernah ditemukan di Indonesia, sehingga memiliki arti sangat penting bukan hanya bagi pengembangan kebudayaan di Indonesia, tetapi  juga dalam skala internasional.

Aksesbilitas
Situs ini berada di Dusun Liyangan, Desa Purbasari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah (56255). Sekitar 40 menit dari kota, ada berbagai cara untuk dapat mengunjungi tempat ini.Dari Temanggung  menuju ke kecamatan Parakan dapat melalui dua jalur, Yaitu via jalur alternatif Bulu atau melalui Jalan Raya Kedu. Untuk dua jalur ini, Admin merasa rutenya sama saja. Setelah sampai Kecamatan Parakan, patokannya adalah pasar Legi Parakan ambil arah kanan menuju Pertigaan Ngadirejo kemudian belok kiri ke arah .Kebun Teh  Tambi kemudian aka nada Gapura Dusun Liyangan setelah itu masuk ikuti papan penunjuk jalan yang ada.


Keunikan





Keunikan terletak pada lokasinya yang tersusun bertingkat. Bagian bawah candi adalah area hunian. Kompleks candi Liyangan yang digunakan sebagai tempat peribadatan berada di bagian atas kompleks hunian. Panorama candi semakin mempesona dengan daerah persawahan yang hijau membentang yang ada di tingkatan setelah candi. Pemandangan tersebut dapat menemani kenyamanan saat berkunjung ke candi ini.
Wisata budaya sangat menarik dengan berkunjung ke candi ini. Menariknya, candi Liyangan mempunyai berbagai peninggalan bercorak unik. Setelah ditemukan dan melalui proses penelitian, ditemukan juga berbagai peninggalan candi Liyangan. Keramik yang unik dan berasal dari peninggalan dinasti Cina, ditemukan di kompleks candi ini. area candi beserta area hunian meninggalkan berbagai jejak sisa kehidupan.
            Perrnak-pernik jaman dahulu dapat ditemukan di sekitarnya. Tembikar, altar, bekas arang, serta bekas pagar yang mengelilingi candi dapat ditemukan.Lokasi candi yang dekat dengan area pemukiman, menjadikan tempat di sekitar candi penuh dengan peralatan rumah tangga yang unik, seperti teko yang terbuat dari tanah liat dan campuran sekam, mangkuk, kendi untuk tempat air pada zaman dahulu, serta beberapa benda yang terbuat dari bahan keramik lokal.


Opini,Saran dan Kritik :

Situs Liyangan merupakan obyek bersejarah yang bermanfaat antara lain dapat mengetahui peristiwa yang terjadi pada masa lampau,mengetahui sejarah perjalanan manusia,mengetahui perkembangan peradaban bangsa,megambil pelajaran dari peristiwa masa lampau,sarana edukasi dan sebagai obyek wisata.
Saran untuk destinasi ini adalah 
1.Perbaiki faktor-faktor yang mempengharuhi tingkat kepuasan wisatawan yaitu kualitas objek,fasilitas dan pelayanan.Untuk destinasi Obyek Wisata Jumprit pada aspek kualitas objek pengelola perlu memperbanyak variasi /deferensiasi atraksi.Pada aspek fasilitas pengelola perlu menambah mushola,rest area/gazebo.

2.Pengelola dan Pemerintah Kabupaten Temanggung perlu mempertimbangkan profil pekerjaan wisatawan yang berkunjung sehingga pengeloladan pemerintah  dalam upaya pengembangan destinasi wisata dapat menyesuaikan segmen pasar yang dituju dan dapat meningkatkan wisatawan serta fokus pada pembangunan fasilitas dan infrastruktur.


Sumber Referensi:
http://wisatane.com/tempat-wisata-candi-liyangan-temanggung/1999/
 http://laman.temanggungkab.go.id/berita/detail/2010/358/situs-liyangan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Religi di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng,Temanggung

Tradisi Satu Suro Traji yang Tak Tergerus oleh zaman

ANALISIS PERBEDAAN BIRO PERJALANAN WISATA (BPW) DAN ONLINE TRAVEL AGENT ( OTA)